27 July 2009

Mama

Mama....sahabat sejatiku, tempat ku mencurahkan segala keluh kesah. Disaat aku sedih ataupun bahagia, mama selalu ada disampingku, siap dengan nasihat-nasihat yang membuat hatiku tenang. Meskipun terkadang aku "sebel" dengan kecerewetanmu :) Mama....sampai hari ini, setelah aku menikah, ternyata aku masih tetap membutuhkanmu untuk mendengarkan segala curahan hatiku. selalu...selamanya, karena permasalahanku sekarang tidak sesederhana dulu, sewaktu aku masih sendiri. Banyak sekali permasalahan-permasalahan yang membutuhkan jalan keluar dan masukan-masukan darimu. Perkataanmu, cara mu berbicara, membuat hatiku tenang dan menjadi lebih sabar lagi menghadapi semua cobaan dan permasalahanku. Mama selalu mengingatkanku untuk sholat, selalu berdoa kepadaNya, karena hanya DIA yang bisa membantu kita. Mama....meskipun kita jauh, beribu-ribu kilometer, tapi mama tetap selalu di hatiku. Aku selalu membutuhkanmu, setiap waktu, setiap saat. Tidak ada yang bisa menggantikanmu dihatiku. Bagiku, mama adalah ibu terbaik yang aku miliki.
Aku baru menyadari setelah aku menikah dan memiliki anak. Ternyata, menjadi orangtua itu tidaklah mudah. Bukan hanya sekedar melahirkan dan mengurusnya saja, tapi bagaimana cara kita mendidik anak sehingga bisa menjadi anak yang berguna bagi diri sendiri maupun orang lain. Terima kasih mama, atas semua yang telah kau berikan kepada kami, anak-anakmu, tanpa mengharapkan balasan apapun. Aku hanya bisa berdoa semoga Allah memberikan ku waktu yang cukup selagi mama sehat untuk membalas semua jasamu, meskipun aku tahu pasti mama tidak mengharapkan balas budi dari anak-anaknya. Melihat anak-anaknya sukses dan sehat, sudah membuat mu bahagia.
Mama....tunggu kami yah. Anak, mantu dan cucu-cucumu akan datang mengunjungimu. Semoga lebaran tahun ini menjadi lebaran terindah dan selalu dikenang didalam hati kita masing-masing. amin.

22 July 2009

Surat untuk para teroris

hari ini, terjadi lagi bom di jakarta, yang menewaskan dan melukai banyak orang. membaca beritanya membuatku ingin menangis dan ikut merasakan apa yang para korban rasakan. dimanakah hati nuranimu hai para teroris?apakah kalian tidak merasakan kesedihan para korban dan keluarganya? mereka menangis.....para istri menangis karena kehilangan suaminya, para suami menangis karena kehilangan sang istri, orangtua menangis meratapi kepergian anaknya, anak-anak menangis kehilangan orangtua mereka, bahkan mereka sama-sama menangisi kepergian teman-teman mereka. dimanakah rasa kemanusiaanmu? coba kalian tanyakan kepada istri, anak bahkan orangtuamu, bagaimana seandainya mereka kehilangan anggota keluarganya dengan cara yang mengenaskan?pasti....pasti
...mereka akan menjawab dengan jawaban yang sama. mereka akan bersedih, marah dan rasa kehilangan yang sangat besar. aku hanya seorang ibu rumah tangga biasa, ingin mengetuk mata hati kalian.....para teroris. tidak ada gunanya kalian melakukan itu semua. percuma. kalian menyebut tindakan seperti itu sebagai jihad? tidak. aku rasa itu salah. yang aku tahu pasti adalah islam tidak pernah mengajarkan kekerasan kepada umatnya. semoga ALLAH memaafkan dosa besar kalian, dan segeralah bertobat selagi masih ada waktu untuk memohon kepadaNYA: catatan hati seorang ibu........(Ya Allah....lindungilah selalu keluargaku. amin)