27 May 2010

PUISI BJ HABIBIE UNTUK ALMARHUMAH ISTRINYA

Hari ini beredar dari email ke email.
Entah betul atau tidak.
tapi karena bagus, saya tampilkan disini (aku juga dapet email dari tante ani, mama astrid).
isi suratnya bagus banget dan sangat menyentuh hati. Makanya aku selipin deh di diary bunda :)

Puisi BJ Habibie utk almarhum istrinya


Sebenarnya ini bukan tentang kematianmu, bukan itu.

Karena, aku tahu bahwa semua yang ada pasti menjadi tiada pada akhirnya,

dan kematian adalah sesuatu yang pasti,

dan kali ini adalah giliranmu untuk pergi, aku sangat tahu itu.


Tapi yang membuatku tersentak sedemikian hebat,

adalah kenyataan bahwa kematian benar-benar dapat memutuskan kebahagiaan dalam diri seseorang, sekejap saja, lalu rasanya mampu membuatku menjadi nelangsa setengah mati, hatiku seperti tak di tempatnya, dan tubuhku serasa kosong melompong, hilang isi.

Kau tahu sayang, rasanya seperti angin yang tiba-tiba hilang berganti kemarau gersang.

Pada airmata yang jatuh kali ini, aku selipkan salam perpisahan panjang,

pada kesetiaan yang telah kau ukir, pada kenangan pahit manis selama kau ada,

aku bukan hendak megeluh, tapi rasanya terlalu sebentar kau disini.

Mereka mengira aku lah kekasih yang baik bagimu sayang,

tanpa mereka sadari, bahwa kaulah yang menjadikan aku kekasih yang baik.

mana mungkin aku setia padahal memang kecenderunganku adalah mendua, tapi kau ajarkan aku kesetiaan, sehingga aku setia, kau ajarkan aku arti cinta, sehingga aku mampu mencintaimu seperti ini.

Selamat jalan,

Kau dari-Nya, dan kembali pada-Nya,

kau dulu tiada untukku, dan sekarang kembali tiada.

selamat jalan sayang,

cahaya mataku, penyejuk jiwaku,

selamat jalan,

calon bidadari surgaku ....



BJ.HABIBIE
Powered by Telkomsel BlackBerry®

19 May 2010

Usia

Beberapa hari yang lalu, aku mendapatkan berita tentang sepupuku, yang meninggal dunia pada usia yang masih terbilang cukup muda, yaitu 29 tahun. Kaget.....sudah pasti. Sedih....yaahh bisa dibilang sedih juga, karena ga nyangka aja secepat itu dia pergi. Meskipun bisa dikatakan, kami kurang terlalu dekat sebagai sesama sepupu. Kami bertemu, jika ada acara keluarga besar, seperti acara pernikahan atau lebaran. Itu saja hanya "say hello", tanya kabar, dan ngobrol sekedarnya bersama sepupu-sepupu yang lain juga. Terakhir kali aku bertemu dengan dia, kira2 kapan yah?? Oktober tahun lalu pas aku pulang ke Indonesia? atau lebih lama lagi? aku juga sudah lupa, kapan terakhir kali aku bertemu dia. Sepupuku itu termasuk anak yang pendiam, jadi aku juga bingung kalo pas ketemu mau ngobrol tentang apa :)
Tapi, meskipun aku jarang bertemu dan "ngobrol" panjang lebar dengan dia, berita tentang kepergiannya untuk selama-lamanya, membuat aku cukup terkejut dan tidak percaya. Secepat itukah? rasanya baru kemarin aku bertemu dia, melihat dia......rasa tidak percaya itu masih aku rasakan sampai detik ini. Umur.....memang tidak ada yang pernah tahu, umur.....tidak ada yang bisa meramalkan, kapan ajal itu datang menjemput kita, bisa secara tiba-tiba tanpa memberikan kesempatan kita untuk berpamitan dengan orang-orang yang kita sayangi dan cintai.
Usia muda atau usia tua......jika yang diatas berkehendak, maka tidak ada yang bisa mencegahnya. Ya Allah.......entahlah, apa yang bisa aku katakan. Kepergian sepupuku.....kembali membuatku termenung. Di dunia ini tidak ada yang abadi, tidak ada yang akan kita bawa ke alam sana, kecuali amal ibadah. Orangtua, anak, suami/istri, harta, teman.....semua akan ditinggalkan. Hanya sehelai kain kafan. Astagfirullahalazim....ya Allah...aku takut, aku merasa belum siap untuk menghadapi saat itu, dimana aku pergi untuk selama-lamanya. Meninggalkan suami dan anak-anakku. Ya Allah.....berilah aku waktu (jika aku boleh meminta), untuk menjaga anak-anakku hingga mereka dewasa dan menikah ya Allah...ya Allah...ya Allah....Engkau Maha Segalanya....Maha Penguasa isi dunia ini.
Selamat jalan sepupuku.....semoga Allah mengampuni segala dosa-dosamu, dan Allah menyiapkan tempat terindah di sisi Nya. Amin

Halle, 19 Mei 2010

4 May 2010

Separuh jiwaku pergi

Baru beberapa jam yang lalu, kamu pergi meninggalkan kami. Bukan, bukan pergi dalam arti kata untuk selamanya. Tapi pergi hanya 2 hari 1 malam untuk menghadiri pertemuan dengan pemberi beasiswamu (DAAD) di Bonn. Tapi rasanya, kok udah lama banget yah kamu ninggalin kami dan berasa ga enak banget. Rumah rasanya sepi, kakak Akbar selalu nanyain kapan kamu pulang, bunda bingung mau ngapain (padahal banyak kerjaan lho), adek Emier rewel terus (bukannya udah tiap hari yah adek nangis manja ga jelas gitu? hehehehhe). Mau ngajak anak-anak jalan keluar, tapi cuacanya jelek. Mendung, dingin dan hujan. Kasian anak-anak juga. Tapi kalo di rumah aja, mungkin mereka bosen. Fiuh...serba salah yah. Beres-beres rumah udah, ngasih makan anak-anak udah. Malahan sofa, meja makan, dan meja kecil, bunda dan kakak Akbar pindahin. Ganti suasana rumah gitu, sekalian bikin kejutan buat kamu hehehehe, Trus apalagi yaaahhh??? heemmm....
Kira-kira kamu sekarang lagi apa yah? udah nyampe belom yah? atau udah siap-siap menghadiri acara pertemuan itu? jangan lupa dandan yang keren, pake baju batiknya :) jangan pake baju yang asal. Trus trus.....jangan telat makan yah ayah....kami sangat merindukan mu, baru ditinggal sebentar aja tapi kok bawaannya udah melow aja yah? Gimana kalo ditinggal kamu selamanya? (Astagfirullahalazim.....amit2....ya Allah...buang lah pikiran jelek ini jauh-jauh). Kebayang yah gimana perasaan seorang istri yang ditinggal pergi selamanya oleh suaminya? atau sebaliknya, perasaan seorang suami yang ditinggal pergi selamanya oleh istrinya. Sedih? pasti. Merasa kehilangan? wajar. Karena udah ga ada lagi tempat untuk berbagi suka dan duka. Duh....jadi tambah melow aja nih apalagi nulisnya sambil dengerin lagunya Anang T_T tambah sedih aja deh...hiks...hiks...hiks.....
Hati-hati ya Ayah......Selamat sampai tujuan, sukses dengan acaranya. We miss you :)